BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Tuntutan perekonomian di era sekarang ini mengharuskan setiap orang
ataupun perusahaan berfikir kreatif dan efisien untuk mempertahankan
eksistensinya dalam meghadapi persaingan global. Dalam perkembanganya,
perekonomian di Indonesia juga telah berkembang industri kreatif diaman dalam
pelaksanaanya kreatifitas dan inovasi adalah kunci utama untuk mejalankannya.
Menurut Departemen Perdagangan Republik
Indonesia dalam buku “ Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025” (2008: 23),
keberadaan sektor industri kreatif yang bermunculan diberbagai daerah di
Indonesia memiliki kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia,
dapat menciptakan iklim bisnis yang positif, dapat memperkuat citra dan
identitas bangsa Indonesia, mendukung pemanfaatan sumber daya terbarukan,
merupakan pusat penciptaan inovasi dan pembentukan kreativitas, dan memiliki
dampak sosial yang positif.
UK DCMS Task Force 1998, dalam buku Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025
(2008 : 4) menyatakan bahwa industri kreatif adalah industri-industri yang mana
dengan memanfaatkan kemampuan masing-masing kreativitas individual, ketrampilan
dan bakat yang berpotensi untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan
kesejahteraan bagi para anggotanya dari generasi ke generasi melalui kemampuan
daya cipta individu dalam industri itu sendiri. Ekonomi kreatif terdiri dari
periklanan, arsitektur, seni, kerajinan, desain, fashion, film, musik, seni
pertunjukan, penerbitan, penelitian dan pengembangan (R&D), perangkat
lunak, mainan dan permainan, televisi dan radio, dan permainan radio (Howkinds
John : 2002).
Menurut John Howkins dalam bukunya “The Craetive
Economy, How People make Money from Ideas,” (Penguin Books, 2002) mengelompokkan 15 (lima belas)
kelompok industri yang termasuk industri kreatif yakni 1) Advertising, 2)
Architecture, 3) Art, 4) Craft, 5) Design, 6) Fashion, 7) Film, 8) Music, 9)
Performing Arts, 10) Publishing, 11) R&D, 12) Software, 13) Toys and Games,
14) TV & Radio, 15) Video Games. Sedangkan Industri kreatif yang berbasis
kreativitas oleh Departemen Perdagangan RI dikelompokkan menjadi empat belas
sektor yaitu periklanan, arsitektur,
pasar seni dan barang antik, kerajinan, desain, fesyen, video, film dan
fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan
percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio, riset dan
pengembangan (Sumotarto Untung, 2010).
Dari kedua teori pengelompokan tersebut ternyata memiliki kesamaan hanya
berbeda pada poin toys and games yang
dalam klasifikasi Howkins dijadikan satu kelompok.
Saat ini, jumlah penduduk tiap
tahunnya semakin meningkat sehingga kebutuhan akan barang juga semakin
meningkat. Karena meningkatnya permintaan konsumen sehingga memberi dampak bagi
lingkungan berupa sampah yang tidak dapat digunakan lagi. Dampak tersebut pun
ditimbulkan akibat aktivitas manusia sendiri yang akan menimbulkan banyak
permasalahan dilingkungan ini. Seperti sampah atau limbah rumah tangga, limbah
pabrik dan limbah cair, B3, dll.
Dari permasalahan-permasalahan yang
telah ditimbulkan akibat sampah, maka kami tertarik untuk menggunakan Kotak CD
bekas, Botol Plastik Bekas, & Kardus Telur Bekas menjadi barang yang serba
guna lagi. Seperti yang kita kenal, Kotak CD bekas, Botol Plastik Bekas, &
Kardus Telur Bekas merupakan sampah plastic yang sulit terurai. Oleh karena itu
agar mengurangi sampah dilingkungan sekitar utamanya yang sulit terurai seperti
Kotak CD dan Botol Plastik Bekas.
Kami mengambil judul ini karena kami
melihat banyak Kotak CD bekas, Botol Plastik Bekas, & Kardus Telur Bekas
tidak dapat digunakan lagi, maka timbul inspirasi untuk memanfaatkan Kotak CD
bekas, Botol Plastik Bekas, & Kardus Telur Bekas tersebut menjadi barang
yang berguna.
Dari sumber-sumber yang kami peroleh
banyak karya-karya yang terbuat dari Kotak CD bekas. Misalnya, Kotak CD penahan
botol, Kotak CD hiasan dinding dan Kotak CD lampu. Namun kami sangat tertarik
untuk membuat karya Kotak CD sebagai dinding partisi karena menurut kami Kotak
CD manfaatnya lebih banyak dibandingkan
karya-karya lain. Selain itu CD yang kami kumpulkan jumlahnya terbatas.
Selain itu kita juga membuat
beberapa penemuan baru dalam hal teknologi bahan bangunan seperti pemanfaatan
kardus telur bekas sebagai bahan material pengganti dinding luar bangunan yang
menggantikan posisi kaca pada fasade bagunan. Pemilihan material ini sudah kami
pikirkan matang – matang karena sebelumnya kami telah mengadakan penelitian dan
uji coba seberapa layakkah kardus telur bekas ini untuk digunakan sebagai
pengganti material dinding luar pada bangunan. Pemilihan bahan ini kami sudah
mempertimbangkannya baik – baik karena celah – celah diantara kardus telur
antara satu dengan yang lainnya (Apabila ditumpuk dari sisi yang terbalik) maka
akan tercipta suatu ruang / rongga yang
bisa menyalurkan udara diantara celah – celahnya dan dicelah – celah tersebut
cahaya juga dapat masuk, maka dari itu alasan kami untuk memilih material bahan
ini karena angin dapat masuk dan cahaya dapat masuk apabila material ini
diaplikasikan kedalam bangunan.
Pembuatan Botol Aqua Bekas sebagai
pengganti material kaca pada jendela rumah tinggal diharapkan dapat menjadi
sumber alternatif bahan dalam material bangunan, karena bahan material kaca
pada bangunan sudah umum dan sering digunakan didalam bangunan rumah tinggal,
maka dari itu kami berpikir bagaimana mengganti material kaca sebagai bahan
alternatif pada jendela pada rumah tinggal. Pemilihan botol aqua bekas ini
sebagai bahan alternatif pengganti material kaca mempunyai maksud dan tujuan
khusus yaitu yang pertama botol aqua memiliki sifat yang transparant sama
dengan kaca, yang kedua kuat terhadap air sehingga cocok digunakan sebagai
bahan alternatif pengganti material kaca, yang ketiga botol aqua bekas ini
memiliki jumlah yang banyak dan relatif murah bila kita membelinya ditempat –
tempat pengepul barang bekas.
Pembuatan Kotak CD sebagai dinding
partisi ini belum pernah dibuat oleh orang lain sebelumnya, disini kami mencoba
untuk membuat karya yang baru serta inovatif dengan menambahkan beberapa elemen
bahan sehingga tercipta suatu karya yang unik serta bermaanfaat bagi orang lain.
Untuk itulah kelompok kami melakukan penelitian dengan judul Pemanfaatan Kotak
CD bekas sebagai pengganti dinding partisi.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan dalam
penelitian ini adalah
- Apakah Kotak CD bekas dapat dimanfaatkan menjadi sebuah elemen pengganti dinding partisi yang konvensional (dinding partisi buatan pabrik yang biasanya terbuat dari PVC)?
- Apakah Kotak CD bekas dan Kardus Telur Bekas dapat dimanfaatkan sebagai elemen pengganti dinding pada bangunan?
- Apakah Botol Aqua Bekas dapat digunakan sebagai bahan alternatif pengganti material kaca pada bangunan?
- Bagaimana proses pembuatan dinding partisi dari Kotak CD bekas?
- Bagaimana proses pembuatan botol Aqua bekas yang nantinya digunakan sebagai bahan material alternatif pengganti kaca pada bangunan?
- Bagaimana proses pemasangan kotak CD bekas dan Kardus Telur Bekas sebagai elemen pengganti dinding pada bangunan?
- Bagaimana proses pemasangan dan detail sambungan antara botol satu dengan yang lainnya?
- Apakah dampak atau efek yang ditimbulkan dari penggunaan kotak CD bekas sebagai elemen pengganti dinding pada bangunan?
- Apakah dampak dan efek yang ditimbulkan dari penggunaaan botol aqua bekas sebagai bahan alternatif pengganti material kaca pada bangunan?
- Apakah dinding partsisi dari Kotak CD bekas bermanfaat sebagai pengganti elemen dinding konvensional pada ruangan?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini antara lain :
- Untuk mengetahui pemanfaatan Kotak CD bekas menjadi material pengganti dinding parisi pada bangunan.
- Untuk memanfaatkan botol – botol aqua bekas yang seringkali tidak dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin.
- Untuk mengetahui proses pembuatan dinding partisi dari Kotak CD bekas.
- Untuk mengetahui proses pembuatan botol aqua bekas yang diolah kembali sebagai bahan alternatif pengganti material kaca pada bangunan.
- Untuk mengetahui manfaat yang ditimbulkan dari kotak CD bekas dan Kardus Telur Bekas tersebut.
- Untuk mengetahui manfaat yang ditimbulkan dari penggunaan material botol aqua bekas sebagai bahan alternatif pengganti material kaca pada bangunan.
- Untuk mengetahui sejauh mana efek dan dampak yang ditimbulkan dari penambahan elemen pengganti dinding partisi konvensinal pada umumnya.
- Untuk mengetahui efek dan dampak apa saja yang ditimbulkan dari penggunaan botol aqua bekas ini.
- Untuk memaksimalkan pencahayaan alami pada bangunan.
1.4 Manfaat
Manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1.
Memberikan gambaran tentang Industri
Kreatif pada bidang arsitektur dengan memanfaatkan barang – barang yang sudah
tidak terpakai lagi untuk diolah dan dimanfaatkan lagi sedemikian rupa sehingga
menghasilkan suatu karya yang baru dan inovatif serta bermanfaat bagi orang
banyak.
2.
Memberikan informasi kepada masyarakat
untuk tidak membuang sampah – sampah yang sudah tidak dimanfaatkan lagi untuk
diolah lagi dan dipergunakan lagi (dipilah – pilah mana yang bisa dipergunakan
kembali).
3.
Memanfaatkan sisa – sisa material bekas
yang sudah tidak terpakai lagi dirumah untuk dipergunakan lagi dan direcyle
ulang supaya menciptakan suatu karya yang baru lagi dan original yang tentunya
dikemudian hari dapat dinikmati oleh seluruh orang.
1.5 Rancangan / Metode Penelitian
1.
Metode Pengamatan
Langsung ( Metode Kualitatif )
Pengamatan dilakukan
secara langsung, dengan cara meninjau langsung kelapangan mengenai bahan yang
nantinya akan dipergunakan apakah sudah cukup / belum & pengaplikasiannya
secara praktek seperti apa dan memadukannya dengan data yang diperoleh dari berbagai
sumber literatur.
2.
Metode Pengamatan
Tidak Langsung
Pengamatan tidak langsung
dilakukan untuk mendapatkan data pendukung untuk laporan yang diperoleh melalui
:
a.
Mempelajari
beberapa literatur dan dokumen yang didapat dari buku – buku dan pencarian data
di Internet.
b.
Mempelajari
landasan teori yang berhubungan dengan dasar–dasar, dalam laporan penelitian
ini adalah Pemanfaatan barang – barang yang sudah tidak terpakai lagi supaya
diolah dan dipergunakan lagi agar dapat mempunyai nilai jual yang tinggi
kembali.
1.6 Batasan Masalah
·
Bagaimana mengolah barang – barang yang
sudah tidak dipergunakan lagi dirumah untuk dipergunakan lagi dengan sebaik
mungkin supaya mempunyai nilai jual yang tinggi.
·
Pemanfaatan barang bekas ini diharapkan
dapat mengurangi dampak dari pencemaran lingkungan yaitu mengenai sampah –
sampai yang tidak dapat didaur ulang secara cepat (sampah elektronik, sampah
rumah tangga, dll)
·
Memanfaatkan barang – barang disekitar
rumah, contohnya seperti kotak CD bekas, botol aqua bekas yang sudah tidak terpakai
lagi untuk dipergunakan lagi sebagai elemen pengganti dinding bangunan, dan
sebagai elemen pengganti kaca pada bangunan agar cahaya dapat masuk kedalam
bangunan.
·
Memanfaatkan Kotak CD bekas film, lagu,
dokumen – dokumen untuk diolah kembali menjadi elemen pengganti material kaca /
melamin pada bangunan agar menimbulkan kesan yang berbeda pada ruangan dan
tentunya diharapkan dapat memaksimalkan pencahayaan alami.
·
Mengolah Kotak CD bekas sebagai elemen
pengganti dinding partisi, karena Kotak CD bekas bersifat transparan dan tidak
perlu dicat kembali karena efek transparan dari Kotak CD itu sendiri sangat
unik untuk diekspos dan Kotak CD bekas juga tahan terhadap kelembapan air
sehingga mudah dalam segi perawatan.
·
Mengolah Kardus Telur bekas sebagai elemen
pengganti dinding dari beton, karena Kerdus Telur Bekas mempunyai beberapa
celah / rongga kecil dan tidak perlu
dicat kembali karena warna dari kardus telur itu sendiri sangat unik untuk
diekspos dan Kardus Telur bekas ini dapat memasukkan unsur pencahayaan alami
dan penghawaan alami dari sisi rongga – rongga celah yang terdapat pada kardus
telur ini apabila ditumpuk secara berlawanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Rumah Tinggal
- Dalam pengertian yang luas, rumah bukan hanya sebuah bangunan (struktural), melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat kehidupan yang layak, dipandang dari berbagai segi kehidupan masyarakat. Rumah dapat dimengerti sebagai tempat perlindungan, untuk menikmati kehidupan, beristirahat dan bersuka ria bersama keluarga. Di dalam rumah, penghuni memperoleh kesan pertama dari kehidupannya di dalam dunia ini. Rumah harus menjamin kepentingan keluarga, yaitu untuk tumbuh, memberi kemungkinan untuk hidup bergaul dengan tetangganya, dan lebih dari itu, rumah harus memberi ketenangan, kesenangan, kebahagiaan, dan kenyamanan pada segala peristiwa hidupnya. (Frick,2006:1).
- Rumah merupakan sebuah bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat.Jadi setiap perumahan memiliki sistem nilai yang berlaku bagi warganya.Sistem nilai tersebut berbeda antara satu perumahan dengan perumahan yang lain, tergantung pada daerah ataupun keadaan masyarakat setempat. (Sarwono dalam Budihardjo, 1998 : 148).
- Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. (UU No.4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman).
- Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal (Kamus Bahasa Indonesia, 1997).
- Dalam arti umum, rumah adalah bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun tempat tinggal yang khusus bagi hewan biasa disebut sangkar, sarang, atau kandang. Sedangkan dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, tempat bertumbuh, makan, tidur,beraktivitas, dll. (Wikipedia, 2012).
- Rumah merupakan suatu bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat. Jadi setiap perumahan memiliki sistem nilai yang berlaku bagi warganya. Sistem nilai tersebut berbeda antara satu perumahan dengan perumahan yang lain, tergantung pada daerah ataupun keadaan masyarakat setempat. (Sarwono dalam Budihardjo, 1998 : 148)
2.2 Fungsi Rumah Tinggal
- Turner (dalam Jenie, 2001 : 45), mendefinisikan tiga fungsi utama yang terkandung dalam sebuah rumah tempat bermukim, yaitu :
1.
Rumah sebagai penunjang identitas keluarga (identity)
yang diwujudkan pada kualitas hunian atau perlindungan yang
diberikan oleh rumah. Kebutuhan akan tempat tinggal dimaksudkan agar
penghuni dapat memiliki tempat berteduh guna melindungi diri dari iklim
setempat.
2.
Rumah sebagai penunjang kesempatan (opportunity)
keluarga untuk berkembang dalam kehidupan sosial budaya dan ekonomi atau
fungsi pengemban keluarga. Kebutuhan berupa akses ini diterjemahkan dalam
pemenuhan kebutuhan sosial dan kemudahan ke tempat kerja guna mendapatkan sumber
penghasilan.
3.
Rumah sebagai penunjang rasa aman (security)
dalam arti terjaminnya. keadaan keluarga di masa depan setelah mendapatkan
rumah. Jaminan keamanan atas lingkungan perumahan yang ditempati serta jaminan
keamanan berupa kepemilikan rumah dan lahan (the form of tenure).
- Rumah berfungsi sebagai wadah untuk lembaga terkecil masyarakat manusia,yang sekaligus dapat dipandang sebagai “shelter” bagi tumbuhnya rasa aman atau terlindung. Rumah juga berfungsi sebagai wadah bagi berlangsungnya segala aktivitas manusia yang bersifat intern dan pribadi. Jadi, rumah tidak semata-mata merupakan tempat bernaung untuk melindungi diri dari segala bahaya, gangguan dan pengaruh fisik belakang melainkan juga merupakan tempat bernaung untuk melindungi diri dari segala bahaya, gangguan, dan pengaruh fisik belaka, melainkan juga merupakan tempat tinggal, tempat berisitirahat setelah menjalani perjuangan hidup sehari-hari. (Ridho, 2001 : 18)
- Secara garis besar, rumah memiliki fungsi (Doxiadis dalam Dian, 2009), yaitu:
a.
Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia.
b.
Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusia.
c.
Rumah harus melindungi manusia dari penularan
penyakit.
d.
Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar.
e.
Rumah menunjukan tempat tinggal.
f.
Rumah merupakan mediasi antara manusia dan dunia.
2.3 Pengertian
Dinding
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang
melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan
dan menyokong struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan,
atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama
dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas (boundary),
serta dinding penahan (retaining).
Dinding bangunan memiliki dua
fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-langit, membagi ruangan, serta melindungi
terhadap intrusi dan cuaca.
Dinding pembatas mencakup dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota. Dinding jenis
ini kadang sulit dibedakan dengan pagar. Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang gerakan tanah, batuan, atau air dan dapat berupa
bagian eksternal ataupun internal suatu bangunan.
Jenis dinding :
1. Dinding Partisi :
Dinding ringan yang memisahkan antar ruang dalam. Terbuat dari gypsum, fiber,
tripleks atau Duplex
2. Dinding Pembatas : Untung
menandakan batas lahan. Atau bisa disebut dinding Privasi
3. Dinding Penahan :
Digunakan pada tanah yang berkontur dan dibutuhkan struktur tambahan untuk
menahan tekanan tanah.
4. Dinding Struktural :
Untuk menopang atap dan sama sekalitidak menggunakan cor beton untuk kolom.
Konstruksinya 100% mengandalkan pasangan batubata dan semen
5. Dinding Non-Struktural :
Dinding yang tidak menopang beban, hanya sebagai pembatas apabila dinding di
robohkan, maka bangunan tetap berdiri. beberapa material dinding non-struktural
diantaranya seperti batu bata, batako, bata ringan, kayu dan kaca.
2.4
Pengertian Partisi Bangunan
Arti dari partisi atau sekat adalah
pembatas ruangan yang flexible. Penyekat yang dapat dipasang dan dipindah
sesuai keinginan. Penggunaan partisi sebagai pembatas ruangan dimana
ruangan satu dengan yang lainnya mempunyai fungsi yang berbeda. Selain
fungsi pembatas ruangan, partisi juga dapat difungsikan sebagai aksen
dekoratif untuk mengkonsep interior seperti Backdrop sehingga keberadaannya
dapat membuat kesan lebih hidup suatu ruangan, kesan kosong dapat
dihindari berkat hadirnya backdrop.
Sebagai
tempat penyimpanan, adalah fungsi lain dari partisi, dengan ketebalan
tertentu partisi dapat diberikan cerukan terbuka ataupun cerukan berpintu
sehingga menyerupai bufet atau almari yang mempunyai desain dua muka sehingga
ruangan yang berada didepan dan dibelakangnya menjadi terlihat lebih
menarik. Berbeda dengan dinding, kalau dinding juga merupakan
partisi, tetapi mempunyai fungsi lebih, yaitu sebagai pondasi dan
penguat bangunan dan kekurangannya adalah sifatnya yang permanen.Dengan desain
yang variatif, partisi hadir dengan berbagai material seperti
kayu, rotan, kaca, bambu, kain panel, aluminium dan
lain-lain.Penggabungan material tersebut diharapkan menghasilkan tampilan
partisi yang cantik, sehingga menjadi elemen penunjang
interior.
2.5 Macam –
Macam Partisi
Partisi hadir dalam berbagai macam
model/bentuk, seiring perkembangan desain interior, partisi juga berkembang menjadi lebih banyak bentuk
dan ragam. Jika anda pergi ke toko furniture, anda akan melihat bentuk/model
dari partisi tersebut.
Tapi, ada berapa jenis dari partisi itu sendiri.Untuk jenis partisi, ada beberapa model, berikut informasinya :
Tapi, ada berapa jenis dari partisi itu sendiri.Untuk jenis partisi, ada beberapa model, berikut informasinya :
- Permanen, maksud dari kata permanen disini adalah partisi yang dibuat khusus yang tidak dapat dipindahkan kecuali dengan dibongkar. Biasanya partisi jenis ini dibuat menyatu dengan struktur bangunan, seperti bisa menyatu dengan rangka plafon, dengan struktur dinding, dan lainnya. Begitupun dengan rancangannya, biasanya mengikuti rencana desain bangunannya.
- Non permanen, artinya adalah partisi yang ukurannya, bentuknya, dan modelnya fleksibel dan mudah untuk dipindah-pindahkan. Biasanya, partisi jenis ini kerapkali berubah fungsi. Sekali Waktu bisa menjadi backdrop ataupun hanya sebagai penutup ruang.
- Masif, jenis partisi yang seperti ini berfungsi meminimalisasi kemungkinan bocornya tampilan, baik secara visual maupun audio. Selain itu, berfungsi juga sebagai pembatas ruang yang menampung kegiatan yang berprivasi tinggi.
- Transparan, batas ruang yang dari kaca memungkinkan ruang dibuat dengan alur sirkulasi yang menerus dan menyatu. Pemakaian kaca sebagai penanda batas ruang juga memudahkan anda mengetahui apa yang terjadi dalam ruang yang lain. Partisi ini cocok untuk anda yang mempunyai anak kecil, anda bisa memantau mereka dengan baik.
- Semi Transparan, Dengan mengkombinasikan material yang punya karakter transparan dengan material yang dikenal bersifat tertutup sering menjadi solusi untuk sekat dan partisi semi transparan, kenapa sekat ini dibutuhkan?? ada kalanya kita membutuhkan penutup, namun, tetap bisa ditembus sinar matahari, atau hanya ingin sekedar bisa melihat kondisi di sekitarnya.
2.6
Keuntungan & Kerugian Partisi Bangunan
Gypsum board atau papan gypsum pertama kali diperkenalkan pada tahun 1920-an,
dan telah mengubah pandangan tentang konstruksi dinding interior. Gypsum
board ini juga dikenal sebagai drywall/sheetrock atau papan gypsum/dinding
gypsum.
Ada banyak keuntungan dari
penggunaan gypsum board dibandingkan dengan dinding plester tradisional. Gypsum
board atau papan gypsum biasa di gunakan untuk dinding ruangan dan
partisi ruangan/(partisi gypsum), memiliki bentuk yang padat dan kering sehingga
sangat memudahkan proses pemasangan atau konstruksinya. Tidak perlu membutuhkan
waktu lama untuk menunggu plester untuk kering. Dan konstruksi atau pengerjaan
tidak tergantung cuaca.
Partisi gipsum adalah partisi
yang terbuat dari bahan gipsum yang digunakan di kantor-kantor untuk memisahkan
berbagai area. Partisi ini sangat efisien karena selain materialnya yang lebih
ringan dari kayu dan lebih tidak berbahaya daripada kaca, gipsum juga mempunyai
harga yang lebih murah. Dengan partisi gipsum, anda dapat mengurangi berbagai
kerugian yang mungkin Anda dapatkan jika Anda membeli partsi ruangan dari bahan
lain.
Partisi gipsum mempunyai
berbagai macam desain sehingga partisi ini sangat fleksibel dalam memenuhi
keinginan Anda. Jika anda sudah menetapkan gaya interior kantor Anda, Anda
tetap tidak akan kesulitan untuk mendapatkan partisi gipsum yang akan sesuai
dengan suasana kantor yang sudah ada tersebut. Dengan begini, Anda dapat mempunyai
lebih banyak pilihan dalam memasang partisi untuk kantor Anda.
Partisi gipsum sama sekali
tidak kalah saing dengan beberapa temannya dalam memberikan Anda fungsi partisi
di dalam kantor. Mereka sama-sama dapat membagi ruangan menjadi beberapa bagian
dan membuat karyawan di dalamnya menjadi lebih nyaman sekaligus membuat Anda
memiliki partisi yang lebih ringan serta aman karena Anda tidak perlu takut
partisi ini akan pecah.
Partisi gipsum sudah sangat
umum dipasaran sehingga untuk menemukannya tidaklah sulit. Adapun Manfaat
lain dari penggunaan gypsum board:
- Harga gypsum board/papan gypsum lebih murah dan tidak memerlukan pengerjaan yang rumit.
- Perawatan dan perbaikan gypsum lebih mudah.
- Memiliki berat yang jauh lebih ringan dari dinding plaster, tekanan pada struktur dinding konstruksi lebih ringan.
- Papan gypsum lebih tahan terhadap api.
- Cara Pembuatan Gypsum
- Dengan memilih partisi berjenis temporer maka akan ada banyak fungsi yang bisa dihasilkan, salah satunya sebagai unsur dekorasi yang dapat memberikan keindahan pada ruangan anda dan berikutnya bisa menambah nilai estetis yang tinggi jika dibandingkan dengan penggunaan dinding tembok yang biasa.
- Jika anda ingin membuat pembatas ruangan yang bersifat sementara sebaiknya anda memilih partisi yang mudah untuk dipindah - pindah dan digerakkan karena dengan memasang partisi seperti itu sirkulasi udara tidak akan terganggu dan sangat mudah dibongkar - pasang.
- Untuk rumah anda yang mempunyai ruangan tinggi anda bisa memakai folding door yang berbahan alumunium dengan lapisan kain / busa . Dengan adanya folding door yang tinggi maka ruangan sebelah tidak akan terganggu dengan adanya suara yang kencang. Kemudian bisa anda tambahkan roda pada setiap penyangganya agar mudah dipindahkan.
Partisi bisa terbuat dari bermacam - macam bahan seperti :
·
Kertas
Biasanya penggunaan partisi berbahan kertas ini
banyak digunakan di Jepang. Partisi ini juga digunakan untuk mengisi bingkai
pada rumah yang memiliki pintu geser. Hal ini bisa juga digunakan sebagai
solusi untuk anda yang memiliki anggaran kecil.
·
Kayu
Dengan menggunakan kayu sebagai bahan dasar
partisi akan memberikan kesan alami dan biasanya yang digunakan adalah
kayu olahan. Selain terkesan natural, dengan menggunakan kayu ruangan akan
terasa lebih hangat.
·
Kaca
Bahan yang satu ini banyak dimanfaatkan untuk
menerapkan suatu ruang yang lebih menyatu dan memberikan kesan ruangan lebih
luas.
·
Bambu
Sama dengan halnya kayu, bahan ini banyak
digemari masyarakat karena banyak memberikan kesan alamiah pada ruangan. Untuk
meletakkannya biasanya orang mengolahnya berbentuk lembaran yang kemudian
ditempelkan.
·
Kain
Bahan kain ini juga bisa digunakan sebagai
partisi, sebaiknya kain yang digunakan adalah kain yang transparan atau tembus
pandang. Kemudian anda bisa memilih kain yang bercorak khas agar memiliki
keistimewaan yang lebih.
·
Fiber
Memang jika dilihat sekilas fiber mirip sekali
dengan kaca, karena dapat membuat tampilan yang lebih halus dan warnanya agak
buram. Dengan menggunakan bahan fiber maka anda akan bisa membersihkannya
sendiri tanpa susah payah.
Di sekolah
misalnya, partisi ini kerap digunakan untuk menciptakan kelas – kelas yang
berukuran lebih kecil. Setelah itu, bila sekolah tersebut mengadakan acara yang
melibatkan banyak orang, misalnya acara lulusan siswa, maka pihak sekolah bisa
langsung memindahkan partisi – partisi tersebut untuk mendapatkan sebuah
ruangan yang luas menyerupai aula, sehingga mampu menampung orang dalam jumlah
banyak.
Sedangkan di
kantor, kita sering menemui partisi ini dalam bentuk kubus – kubus yang membagi
ruang kerja antara satu pegawai dengan pegawai lainnya. Sehingga, boleh
dibilang partisi ini sangat fleksibel dan mampu mengatasi masalah ketersediaan
ruangan.
Tipe – tipe partisi
Di pasaran,
tentunya kita menjumpai beragam varian partisi. Namun setidaknya partisi –
partisi tersebut dapat digolongkan ke dalam 3 tipe. Beberapa contoh tipe
partisi yang paling banyak digunakan adalah akordion, folding panel dan juga
portabel ( mobile/ dapat dipindah – pindah). Tipe akordion biasanya terpasang
di langit – langit dan menjuntai ke bawah, misalnya seperti gorden atau tirai.
Tipe partisi folding panel biasanya terdiri dari 2 atau 3 panel yang berdiri
dan dapat dilipat. Sedangkan tipe partisi yang portable/mobile, biasanya di
bawah partisi terdapat roda sehingga memudahkannya untuk dipindah atau digeser
dari tempatnya semula.
Material yang biasa digunakan pada partisi
Sebuah
partisi bisa terdiri dari satu macam material, tapi bisa juga terdiri dari
berbagai macam material yang dikombinasikan menjadi satu melalui proses
manufaktur. Material yang banyak digunakan misalnya kayu, plastik, bambu,
vinyl, kulit, kaca, rotan, dan sebagainya. Setiap material tersebut kemudian
terbagi dalam beberapa konsep serta desain. Selain itu, terkadang ada juga
partisi yang hadir sekaligus sebagai marker boards (Papan penilai), papan
tulis, meja, dan biasanya tipe – tipe partisi tersebut lebih banyak digunakan
di kelas atau di ruang kerja.
Fitur – fitur lain yang ada pada partisi
Seperti
halnya dinding, kita pun bisa menerapkan penggunaan aksesoris atau hiasanya
yang biasa kita aplikasikan pada dinding. Misalnya, dengan mengecat partisi ini
dengan berbagai macam warna atau motif yang menarik. Bisa juga kita menggantungkan
cermin, foto keluarga, atau lukisan pada partisi ini. Ukuran dari partisi ini
juga bervariasi dan tentunya disesuaikan dengan lebar dan tinggi ruangan.
Bahkan ada partisi yang tingginya bisa hampir mengenai tinggi ruangan, sehingga
hanya ada jarak kecil antara tepi partisi dengan langit – langit.
Tips serta pertimbangan lain dalam memilih partisi
Dalam memilih dan membeli partisi, biasanya
sesuaikan dengan tujuan serta lokasi penempatan. Untuk partisi yang akan
digunakan di rumah, pastinya partisi dengan model dan desain yang unik serta
artistik lebih disukai. Selain itu, partisi tersebut harus menyediakan tempat
bagi pemilik rumah untuk berkreasi. Jangan lupa, pertimbangkan juga material
yang tepat. Usahakan jangan memilih partisi berbahan kaca bila Anda memilik
anak kecil di rumah.
2.7 Pengertian
Kaca
- Kaca adalah suatu bahan anorganik hasil peleburan beberapa bahan dasar yang kemudian didinginkan sampai fasa padat tanpa kristalisasi. Pasir silika merupakan salah satu dari bahan utamanya.
·
Kaca
adalah amorf
(non kritalin)
material padat yang bening dan transparan (tembus pandang), biasanya rapuh.
Jenis yang paling banyak digunakan selama berabad abad adalah jendela dan gelas
minum. Kaca dibuat dari campuran 75% silikon dioksida
(SiO2) plus Na2O,
CaO,
dan beberapa zat tambahan. Suhu lelehnya adalah 2.000 derajat Celsius.
2.8 Fungsi Kaca
Penggunaan kaca dapat diaplikasikan di berbagai elemen
bangunan, dapat digunakan untuk atap, dinding, lantai, jendela dan pintu, serta
anak tangga. Kaca memiliki berbagai spesifikasi yang bervariasi sehingga
memudahkan penggunaan untuk berbagai keperluan.
Kaca memungkinkan pandangan lebih luas dan tidak
terbatas. Ini bisa menimbulkan kesan terbuka dan bebas. Karena kaca merupakan
material bangunan yang memungkinkan kita melihat ada apa dibaliknya, sehingga
mata dapat melihat lebih jauh, meskipun secara ruang terbatasi oleh kaca
tersebut.
2.9 Penggunaan Kaca
1. Atap
Atap kaca memiliki karakter transparan yang biasanya
dibuat untuk menghalangi masuknya hujan, bukan sinar matahari. Penggunaan kaca
sebagai atap biasanya pada atap carport, skylight, teras dan sebagainya. Atap
kaca sebaiknya memiliki ketahanan tinggi. Kaca yang sebaiknya digunakan
memiliki ketebalan minimal 12 mm, misalnya
dengan menggunakan jenis kaca tempered atau laminated.


2. Dinding
Penggunaan kaca untuk dinding kaca dapat memberikan
keleluasaan pandangan baik dari dalam ke luar maupun dari luar kedalam. Pada
desain yang tepat guna, keleluasaan pandangan ini dinilai sangat bermanfaat,
misalnya antara ruang keluarga dan taman, sehingga taman dapat dinikmati secara
penuh dari dalam rumah.
Kaca dapat digunakan sebagai pengganti dinding, dengan
perlakuan khusus tentunya. Penggunaan pada dinding biasanya dibuat pada
area-area tertentu yang tidak membutuhkan privasi penghuni, seperti area
tangga, bahkan kadang ruang tamu juga dibuat transparan.

![]() |
3. Pintu
dan Jendela
Penggunaan kaca pada pintu dan jendela, ini sudah
tidak asing lagi, bahkan dimana-mana orang telah menggunakan kaca sebagai
material jendela dan pintu. Penggunaannya juga sudah sangat bervariasi bentuk
dan ukurannya. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat masuknya cahaya dari luar
maupun dari dalam. Besar kecilnya kaca tergantung pada kebutuhan dan desain
jendela dan pintu. Usahakan agar jendela dan pintu tidak terlalu terekspos
sinar matahari karena akan mempercepat naiknya suhu ruangan.


4. Lantai
dan Anak Tangga
Lantai bisa juga dibuat dari kaca,
bila ketebalannya sudah dipikirkan matang. Ketebalan kaca bisa mencapai 2 cm
dan dalam potongan-potongan kecil yang diletakkan diatas frame atau dudukan
dari rangka alumunium.
Pemasangan
Konstruksi pemasangan lantai kaca laminasi memerlukan
rangka besi yang dapat disusun 2 sisi atau dengan menggunakan rangka 4 sisi.
Rangka dengan 4 sisi ini dapat berupa grid.


BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. MATERI
PENELITIAN
Materi penelitian adalah sampel berupa Kotak CD bekas.
ALAT DAN BAHAN
- Kotak CD Bekas : sebagai elemen pengganti dinding partisi konvensional.
- Engsel : sebagai elemen penopang dan penekuk pada dinding partisi.
- Lahar Motor Bekas : sebagai roll pada dinding geser.
- Lem tembak : menempelkan Kotak CD yang telah disusun sebagai dinding partisi.
- Bambu : sebagai elemen pengganti kusen pada dinding partisi.
- Baut : sebagai elemen pengikat antara Kotak CD bekas dengan engsel.
- Besi Batang Bekas : untuk pegangan antara bambu dengan poros sendi lahar.
- Obeng : sebagai alat perantara untuk memasangkan baut ke Kotak CD dan engsel.
- Bor : sebagai alat pembolong untuk membolongkan kotak CD supaya bisa dimasukkan baut kedalamnya.
Materi penelitian adalah sampel berupa Kardus Telur
bekas.
ALAT DAN BAHAN
- Kardus Telur Bekas : sebagai elemen pengganti dinding beton.
- Lem tembak : menempelkan Kardus Telur Bekas yang telah disusun sebagai pengganti dinding beton.
- Curter & Gunting : sebagai alat pemotong kardus telur bekas
Materi penelitian adalah sampel berupa Botol Aqua
Bekas
ALAT DAN BAHAN
- Botol Aqua Bekas : sebagai elemen pengganti kaca pada bangunan.
- Lem tembak : menempelkan Botol Aqua Bekas yang telah disusun sebagai pengganti elemen kaca pada bangunan.
- Obeng : sebagai alat untuk membaut botol satu dengan yang lainnya
- Triplek : sebagai bahan untuk perantara penyambung botol satu dengan yang lainnya.
- Tutup Botol Aqua : sebagai sendi / engsel yang nantinya dibaut untuk menggerakkan botol sehingga bisa ditekuk dan diputar.
- Baut : untuk mengaitkan tutup botol dengan triplek satu dengan yang lainnya.
B. METODE
PENELITIAN
Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif. Deskriptif adalah salah satu metode
penelitian dengan cara observasi dan memberikan fakta secara actual dan
kontekstual melalui internet. Data yang diperoleh hanya berlaku bagi tempat,
waktu, dan kondisi penelitian.
C. METODE
PENGAMBILAN SAMPEL
Sampah
merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada
sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.Sampah dapat berada pada
setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase
yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.
Pengertian
Sampah Organik Dan Anorganik :
Sampah
Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran,
daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi
kompos;
Sampah
Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng,
kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah
yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah
anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan
gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun
karton;
Kotak CD
Bekas, Kardus Telur Bekas, dan Botol bekas merupakan sampah anorganik, karena
Kotak CD Bekas, Kardus Telur Bekas, dan Botol bekas tidak dapat diurai kembali
namun dapat didaur ulang.
D.TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Teknik
pengumpulan datanya adalah :
- Mengumpulkan materi penelitian beberapa bulan yang lalu
- Mengumpulkan alat dan bahan
- Melakukan pecobaan di rumah salah satu anggota kelompok
E. POPULASI
DAN SAMPEL
Populasi
dalam penelitian ini adalah sampah organic. Sampah organic merupakan sampah
yang tidak dapat terurai namun dapat didaur ulang kembali.
Sampel dalam
penelitian ini adalah Kotak CD bekas, Kardus Telur Bekas dan Botol aqua bekas.
F. WAKTU DAN
LOKASI PENELITIAN
- Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 18 oktober sampai tanggal 30 desember 2015.
- Lokasi penelitian di lakukan di kampus FT Arsitektur UKI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PENELITIAN
1. Kondisi Awal
Saat ini, jumlah penduduk tiap
tahunnya semakin meningkat sehingga kebutuhan akan barang juga semakin
meningkat. Karena meningkatnya permintaan konsumen sehingga memberi dampak bagi
lingkungan berupa sampah yang tidak dapat digunakan lagi. Dampak tersebut pun
ditimbulkan akibat aktivitas manusia sendiri yang akan menimbulkan banyak
permasalahan dilingkungan ini. Seperti sampah atau limbah rumah tangga, limbah
pabrik dan limbah cair, B3, dll.
Dari permasalahan-permasalahan yang
telah ditimbulkan akibat sampah, maka kami tertarik untuk menggunakan Kotak CD
bekas, Kardus Telur bekas, dan Botol aqua bekas menjadi barang yang serba guna
lagi. Seperti yang kita kenal, Kotak CD bekas dan botol aqua bekas merupakan
sampah plastic yang sulit terurai. Oleh karena itu agar mengurangi sampah
dilingkungan sekitar utamanya yang sulit terurai seperti Kotak CD dan botol
aqua bekas.
Kami mengambil judul ini karena kami melihat banyak Kotak
CD, kardus telur bekas, dan botol aqua bekas yang sudah tidak dipergunakan lagi
atau tidak dapat digunakan lagi, maka timbul inspirasi untuk memanfaatkan Kotak
CD bekas, Kardus Telur Bekas, dan Botol Aqua Bekas untuk diolah kembali menjadi
barang yang berguna dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Pembuatan Kotak CD bekas sebagai elemen
pengganti dinding partisi ini belum pernah dibuat oleh orang lain sebelumnya, disini
kami mencoba untuk membuat karya ini dengan menambahkan beberapa elemen
pendukung seperti penambahan engsel, bambu, lahar motor bekas, baut, besi
batang bekas dll untuk dipadukan menjadi satu sehingga menciptakan sebuah karya
yang inovatif dan terbarukan supaya nantinya dari penelitian kami ini dapat
dimanfaatkan kembali Untuk itulah kelompok kami melakukan penelitian dengan
judul Pemanfaatan Kotak CD bekas menjadi elemen pengganti dinding partisi.
Pembuatan Botol Aqua Bekas sebagai
pengganti material kaca pada jendela rumah tinggal diharapkan dapat menjadi
sumber alternatif bahan dalam material bangunan, karena bahan material kaca
pada bangunan sudah umum dan sering digunakan didalam bangunan rumah tinggal,
maka dari itu kami berpikir bagaimana mengganti material kaca sebagai bahan
alternatif pada jendela pada rumah tinggal. Pemilihan botol aqua bekas ini
sebagai bahan alternatif pengganti material kaca mempunyai maksud dan tujuan
khusus yaitu yang pertama botol aqua memiliki sifat yang transparant sama
dengan kaca, yang kedua kuat terhadap air sehingga cocok digunakan sebagai
bahan alternatif pengganti material kaca, yang ketiga botol aqua bekas ini
memiliki jumlah yang banyak dan relatif murah bila kita membelinya ditempat –
tempat pengepul barang bekas.
Selain itu kita juga membuat
beberapa penemuan baru dalam hal teknologi bahan bangunan seperti pemanfaatan
kardus telur bekas sebagai bahan material pengganti dinding luar bangunan yang
menggantikan posisi kaca pada fasade bagunan. Pemilihan material ini sudah kami
pikirkan matang – matang karena sebelumnya kami telah mengadakan penelitian dan
uji coba seberapa layakkah kardus telur bekas ini untuk digunakan sebagai pengganti
material dinding luar pada bangunan. Pemilihan bahan ini kami sudah
mempertimbangkannya baik – baik karena celah – celah diantara kardus telur
antara satu dengan yang lainnya (Apabila ditumpuk dari sisi yang terbalik) maka
akan tercipta suatu ruang / rongga yang
bisa menyalurkan udara diantara celah – celahnya dan dicelah – celah tersebut
cahaya juga dapat masuk, maka dari itu alasan kami untuk memilih material bahan
ini karena angin dapat masuk dan cahaya dapat masuk apabila material ini
diaplikasikan kedalam bangunan
Berdasarkan latar belakang itulah
muncul beberapa permasalahan yang membuat kami tertarik untuk menjawabnya.
Permasalahan-permasalahan tersebut adalah sebagai
berikut:
- Apakah Kotak CD bekas dapat dimanfaatkan menjadi sebuah elemen pengganti dinding partisi yang konvensional (dinding partisi buatan pabrik yang biasanya terbuat dari PVC)?
- Apakah Kotak CD bekas dan Kardus Telur Bekas dapat dimanfaatkan sebagai elemen pengganti dinding pada bangunan?
- Apakah Botol Aqua Bekas dapat digunakan sebagai bahan alternatif pengganti material kaca pada bangunan?
- Bagaimana proses pembuatan dinding partisi dari Kotak CD bekas?
- Bagaimana proses pembuatan botol Aqua bekas yang nantinya digunakan sebagai bahan material alternatif pengganti kaca pada bangunan?
- Bagaimana proses pemasangan kotak CD bekas dan Kardus Telur Bekas sebagai elemen pengganti dinding pada bangunan?
- Bagaimana proses pemasangan dan detail sambungan antara botol satu dengan yang lainnya?
- Apakah dampak atau efek yang ditimbulkan dari penggunaan kotak CD bekas sebagai elemen pengganti dinding pada bangunan?
- Apakah dampak dan efek yang ditimbulkan dari penggunaaan botol aqua bekas sebagai bahan alternatif pengganti material kaca pada bangunan?
- Apakah dinding partsisi dari Kotak CD bekas bermanfaat sebagai pengganti elemen dinding konvensional pada ruangan?
Untuk menjawab permasalahan-permasalahan
tersebut, maka kami membuat beberapa perencanaan kerja. Perencanaan-perencanaan
tersebut yaitu mencari data yang menunjang tentang data yang akan kami teliti,
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, dan melakukan langkah kerja.
Adapun
langkah kerja yang kami lakukan adalah sebagai berikut:
Kotak CD Bekas (DINDING PARTISI)
Dinding
Partisi Dari Kotak CD bekas
- Mengumpulkan Kotak CD bekas
- Tumpuk Kotak CD bekas tersebut menjadi 2 lapis / bagian dengan Kotak CD bekas yang lain dengan menggunakan baut.
- Setelah disambungkan, ambil sisi pinggir dari Kotak CD bekas tersebut untuk dibaut dan dipasang keengsel.
- Kemudian baut Kotak CD Bekas tersebut ke lubang engsel.
- Setelah dibaut siapkan panel bekas dipotong kira – kira lebarnya 2cm dan panjangya 5 cm, gunanya adalah untuk menutupi bagian baut yang keluar dari engsel supaya tidak mengenai tangan.
- Setelah itu lem panel tersebut ke bagian lubang engsel yang terdapat baut yang keluar.
- Kemudian test apakah kotak CD tersebut dapat ditekuk sesuai dengan modulnya.
- Setelah bisa ditekuk barulah kita pasang sendi yang terbuat dari lahar dari motor bekas yang disambungkan dengan besi bekas yang telah dilas terlebih dahulu.
- Barulah setelah itu lem bagian engsel pada besi yang telah dilas, kemudian pasang dan baut engsel yang telah dilem pada besi dengan Kotak CD yang telah dibuat tadi.
- Setelah itu coba kembali apakah sambungan dan lemnya sudah kuat dan terpasang dengan baik.
Rangkaian Kusen
- Menyiapkan bambu bekas
- Setelah itu siapkan besi bekas kira – kira panjangnya 10 cm sebagai elemen pengikat antara lahar motor bekas dengan bambu yang nantinya digunakan sebagai tatakan sendi pada lahar.
- Rekatkan dan taruh lahar dan besi yang telah dilas di bambu dan coba praktekkan apakah sendi rol tersebut telah berfungsi dengan baik.


Kardus Telur Bekas (DINDING)
Dinding Dari
Kardus telur bekas
- Mengumpulkan Kardus telur bekas.
- Memotong dan mengambil bagian dari kardus telur yang masih bagus (disortir).
- Memisahkan bagian yang jelek dan mengambil bagian yang masih bagus.
- Menyambungkan Kardus telur bekas yang telah disortir satu dengan kardus telur bekas yang lain dengan menggunakan lem tembak.
- Setelah disambungkan, ambil sisi pinggir dari Kardus telur bekas tersebut untuk dibuat per modul sesuai dengan ukuran dinding kurang lebih memiliki ketebalan 15cm.
- Kemudian sambungkan modul dinding dari kardus telur bekas tersebut dengan menggunakan lem tembak.
- Tunggu sampai kering dan susun kembali serta dirapikan lagi.
Kemudian setelah itu tempelkan modul dinding dari kardus telur bekas ini ke dinding bangunan.
Botol Aqua Bekas (Kaca)
Dinding Dari
Kardus telur bekas
- Mengumpulkan Botol Aqua bekas.
- Mengambil dan menyortir botol – botol bekas dipilih mana yang masih layak dipergunakan
- Memotong triplek bekas dengan ukuran dan modul kurang lebih memiliki lebar 2cm dan panjangnya 11 cm
- Menyambungkan triplek bekas tersebut dengan botol dengan menggunakan baut
- Kemudian baut tutup botol aqua bekas tersebut dan tempelkan serta satukan dengan triplek bekas tersebut yang telah dibaut.
- Setelah semuanya dipasang dan dibaut, lem botol aqua bekas tersebut dengan modul 2 - 3 botol aqua bekas dilem pada sisi tengahnya supaya nantinya dapat ditekuk.
- Kemudian setelah kering lemnya ditest kembali apakah botol tersebut dapat ditekuk dan dapat dipergunakan dengan baik.
- Setelah semuanya terpasang dengan baik barulah proses pengaplikasian botol bekas ini ke bangunan sebagai material alternatif pengganti material kaca.
![]() |
|||
![]() |
|||
2. List
Harga Bahan dari Kotak CD Bekas (Dinding Partisi)
Nama Barang
|
Jumlah
|
Harga
|
Kotak CD Bekas
|
60 Buah x@ Rp 1.500
|
Rp 90.000
|
Baut
|
1 Pak Isi 50 Pcs
|
Rp 7.500
|
Engsel Kecil
|
4 Buah @ Rp 2.000
|
Rp 8.000
|
Engsel Besar
|
5 Buah @ Rp 4.000
|
Rp 20.000
|
Isi Lem Tembak
|
5 Buah @ Rp 2.000
|
Rp. 20.000
|
Bambu
|
1 Batang @ Rp 2.500
|
Rp 2.500
|
Besi Bekas
|
1 Buah
|
Rp 5.000
|
Lahar Motor Bekas
|
4 buah @Rp 1.000
|
Rp 4.000
|
Las Besi
|
|
Rp 5.000
|
|
Total Keseluruhan
|
Rp 162.000
|
List Harga
Bahan dari Kardus Telur Bekas (Dinding)
Nama Barang
|
Jumlah
|
Harga
|
Kardus Telur Bekas
|
1 Pak
|
Rp 15.000
|
Isi Lem Tembak
|
5 Buah @ Rp 2.000
|
Rp. 10.000
|
Isi Carter Kecil
|
1 Buah
|
Rp 2.500
|
Isi Carter Besar
|
1 Buah
|
Rp 5.000
|
Bambu Bekas
|
1 Batang
|
Rp 2.500
|
|
Total Keseluruhan
|
Rp 35.000
|
List Harga
Bahan Botol Aqua Bekas (Kaca)
Nama Barang
|
Jumlah
|
Harga
|
Botol Aqua Bekas
|
1 Buah
|
Rp 500
|
Isi Lem Tembak
|
5 Buah @ Rp 2.000
|
Rp. 10.000
|
Triplek Bekas
|
1 Lembar Ukuran 1m x 1m
|
Rp 5.000
|
Baut
|
1 Pak Isi 50 Pcs
|
Rp 7.500
|
|
Total Keseluruhan
|
Rp 23.000
|
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan
penelitian yang kami lakukan kami mengambil kesimpulan :
- Penggunaan Kotak CD, Kardus Telur bekas, dan Botol Aqua bekas ini telah melahirkan ide inovatif baru dalam penggunaan bahan material bekas yang bisa dipergunakan lagi.
- Mengurangi volume sampah dilingkungan serta dapat menjaga kelestarian lingkungan.
- Kotak CD dan botol aqua bekas, kardus telur bekas ini dapat dijadikan sebagai sumber masuknya cahaya alami.
B. SARAN
- Berhati-hatilah dalam merangkai Kotak CD, karena sewaktu pada waktu pemasangan semua bahan terdapat baut yang tajam sehingga dapat melukai tangan pada waktu proses pemasangan.
- Pada waktu proses penempelan botol aqua bekas satu dengan yang lainnya harap diperhatikan jarak diantara botol satu dengan yang lainnya, diusahakan jangan terlalu berdekatan supaya botol dapat ditekuk.
- Sebaiknya sebelum kardus telur ditempel dan disusun diharapkan kardus telur tersebut dibersihkan dahulu dari kotoran – kotoran sisa dan dijemur dibawah sinar matahari supaya bau kotoran ayam yang melekat pada kardus telur tersebut hilang dan tidak menimbulkan bekas bau yang nantinya dapat mengganggu pada saat proses pemasangan kardus telur satu dengan yang lainnya.
- Pada waktu pemilihan bambu diusahakan agar memilih bambu dengan kualitas yang tinggi supaya pada waktu pemotongan bambu tersebut tidak gampang retak dan tidak gempil. Diusahakan agar memilih bambu yang berwarna kecoklatan karena bambu dengan warna kecoklatan tua cenderung memiliki kekuatan yang sangat kuat dibandingkan bambu yang berwarna kuning muda.
- Setelah selesai pada proses pembautan antara engsel CD dengan kotak CD masih terdapat baut – baut yang keluar, sehingga setelah proses pemasangan ini selesai baut yang keluar keluar tadi dilem dengan menggunakan lem tembak dan ditutup dengan tambahan potongan panel supaya baut tersebut nantinya tidak melukai sang pengguna / pemakainya.
DAFTAR PUSTAKA
architectaria.com/mengenal-lebih-dekat-tentang-partisi-ruangan.html
ancu07.blogspot.com/2011/03/dinding-partisi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar